Monday, October 5, 2009

Uang dan kemuliaan

oleh Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Portsmouth adalah klub sepakbola liga premier Inggris yang paling jelek nasibnya dalam musim tanding kali ini. klub ini selalu kalah dalam 7 dari 8 pertandingan. kemenangan pertama akhirnya baru berhasil diraihnya hari sabtu kemarin. Hal yang kontras terjadi pada klub Manchester City. klub ini selalu menang dalam setiap pertandingannya kecuali saat menghadapi tim terkuat Manchester United. Pada musim-musim sebelumnya kekuatan kedua club ini termasuk dalam kelas average. apa yang menyebabkan perbedaan significant ini?

Perbedaannya adalah uang. Manchester City menjadi klub bergelimang uang setelah klub ini dibeli oleh seorang trilyuner asal Uni Emirat Arab; Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Kemenangan demi kemenangan diperoleh karena kemampuan klub ini menggaji para pemain berkelas international untuk bergabung bersama timnya.

Sementara itu Portsmouth mengalami kesulitan keuangan yang sangat parah. rekening klub itu jatuh hingga angka zero dan para pemainnya terpaksa bermain tanpa menerima gaji. Kemenangan hari sabtu kemarin (3/10) diperoleh Portsmouth karena semangat pemainnya yang langsung menggelora saat mendengar masa depan klub ini yang akan segera kembali cerah. Adalah Sulaiman Al Fahim, trilyuner asal Dubai, sang penyelamat Portsmouth.

Cerita nyata hubungan yang sangat erat antara kemenangan dan uang tidak hanya terjadi di dunia sepakbola tetapi juga hampir terjadi disemua kehidupan manusia.

Umar bin Khattab sukses meluaskan penyebaran islam hingga ke Syiria dan Mesir karena didukung kemakmuran Mekkah dan Medinah. Mu'awiyah mampu menyebarkan islam hingga ke dataran Afrika juga karena faktor kemakmuran Syiria. Demikian juga sang legendaris Salahuddin Al-Ayubi mampu merebut Baghdad kemudian mengalahkan pasukan salib dan merebut Jerussalem tidak bisa dilepaskan dari faktor kemakmuran bangsa Syria dan Mesir.

Memang uang bukanlah segalanya tapi dengan uang kita punya kesempatan untuk berbuat lebih banyak.

Mari kita kembali ke negara kita. Bangsa kita dipandang sebagai satu dari negara-negara termiskin di dunia. saya sendiri punya pengalaman betapa seorang warga barat begitu memandang rendah Indonesia. "Indonesia? it's not good, too poor, too many corruptors" (Indonesia? gak bagus, sangat miskin, terlalu banyak koruptor) begitu kata seseorang yang saya jumpai dalam sebuah perjalanan kereta di sebuah negara di Eropa.

Saya lebih memilih sikap malu daripada marah, karena apa yang dia katakan tidak salah.

Mau tidak mau, menerima atau tidak, harga diri bangsa ini memang hampir tidak bisa dibanggakan. kita tidak hanya miskin uang (utang bangsa ini sudah mencapai angka tidak masuk akal), tetapi juga miskin iman dan moral (doyan korupsi). Inilah faktor mengapa negara-negara asing seperti Amerika dan Australia sering kali menginjak-injak kepala kita tanpa ada perlawanan apa-apa dari kita. atau malah sebaliknya karena sudah kehilangan kepekaan, injakan tersebut dirasakan sebagai belaian mesra.

Kemuliaan bangsa ini tidak akan pernah diperolah selagi kita masih mengidolakan "hutang luar negeri" sebagai sumber keuangan negara. sudah terbukti lebih dari 60 tahun sejak kita menyatakan merdeka. Kita harus punya uang sendiri. negara kita kaya. emas kita punya, perak dan timah juga banyak, juga kekayaan alam lainnya. Namun kita miskin karena kita miskin hati. Kita hina karena kita menyukai gaya hidup rendah moral dan rendah iman. kita doyan ngutang karena kita kikir bin pelit. kita tidak bisa bangkit karena kita tidak pernah bisa belajar dari pengalaman. kita mencintai situasi chaos agar jabatan kita langgeng, agar posisi kita aman.

inilah bangsa yang membangun kemuliaannya diatas uang hutangan. kemuliaan yang hanya bisa kita rasakan sendiri tetapi tidak bisa dilihat oleh orang lain. kemuliaan yang unik.

Sebuah negara bukanlah sebuah klub sepakbola, yang bisa segera mengganti pemainnya yang tidak bisa bermain bagus.

Thursday, October 1, 2009

Perang Tikus

Oleh Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Dalam dunia tikus, Mokhairul Islam adalah seorang "teroris" paling berbahaya dan sedapat mungkin harus dihindari. Betapa tidak dalam kurang dari 1 tahun, Mokhairul berhasil menteror dan membunuh lebih dari 80.000 tikus. Tidak hanya memteror dan membunuh, Mokhairul adalah seorang "maniac" yang bangga mengkoleksi ekor-ekor para korbannya. Sebuah aksi yang membuat gempar dunia pertikusan di Bangladesh.

Namun Mokhairul menolak di cap sebagai teroris dan maniac karena tindakannya tersebut adalah tindakan seorang pahlawan bagi kaumnya. Terbukti Mokhairul mendapat "award" dari pemerintah setempat yaitu berupa sebuah televisi dan penghormatan sebagai pembunuh bangsa tikus terhebat di negara itu.

Pemerintah Bangladesh memang mengeluarkan pernyataan perang terhadap bangsa tikus. Dengan para petani sebagai tentara di garis depan yang berhadapan langsung dengan jutaan tikus yang terkenal sebagai makhluk cerdas dalam dunia adaptasi hewan. Walaupun dari segi teknologi, peperangan ini tidak adil dimana petani menggunakan alat berat sekelas perangkap dan listrik, senjata kimia seperti racun tikus dan alat pemusnah massal yaitu menenggelamkan rumah tikus. Dilain pihak tikus sama sekali tidak diperlengkapi dengan senjata apapun kecuali strategi perang turun temurun "eat and run". Namun, kekalahan di pihak manusia tetap besar.

Bangsa tikus dibawah serangan teror petani sanggup mencuri 10% dari hasil pertanian Bangladesh dan membuat 120.000 orang di negara itu menderita kelaparan hingga terpaksa hanya bisa makan akar saja. Namun kepiawaian tikus Bangladesh belum ada apa-apanya dibanding tikus ber-ktp Indonesia. Di negara ini kemampuan mencuri tikus mencapai hampir dua kali lipatnya yaitu 17%. Masyarakat tikus indonesia adalah masyarakat tikus yang paling makmur di seluruh Asia, Afrika, Australia dan Eropa.

Di Indonesia para tikus memang lebih cerdas, buktinya orang-orang di negara ini tidak berani menyatakan perang secara terbuka. Kemampuan birokrasi tikus indonesia juga tidak diragukan. seorang teman petani dari jawa bercerita kalo tikus itu ada rajanya. membunuh tikus bisa membuat raja tikus marah dan menghancurkan sawah si pembunuh tikus dalam semalam saja. Ketakutan terhadap ancaman raja tikus ini membuat petani mengibarkan bendera putih dan merelakan sebagian hasil tanamannya untuk ikut dinikmati bangsa tikus. Anggaplah ini sebagai zakatnya. Begitu kira-kira cerita teman saya yang asli jawa. Soal kebenarannya saya tidak tahu.

Namun, mitos atau falsafah menjalin hubungan baik dengan para tikus tidak hanya diterapkan oleh petani. para pejabatpun melakukan hal serupa. tentu kelasnya bukan dengan tikus sawah tetapi dengan tikus berdasi alias koruptor. beda tikus sawah dengan tikus berdasi tidak banyak, yang satu berdasi yang satu lagi tidak tahu cara menggunakan dasi. namun keduanya sama-sama pencuri yang rakus.

Ketakutan menghadapi para tikus berdasi yang bisa jadi jumlahnya mencapai jutaan, membuat pejabat memikir ulang program pemberantasan tikus berdasi. setidaknya terbukti dengan KPK sebagai tim khusus anti tikus yang sudah dibuat lemah tak berdaya sementara pemerintah mendatangkan keju-keju lezat bermerk import yang siap disantap (bersama-sama) para tikus. Namun sayangnya tagihan bon keju-keju ini ditujukan untuk "semua rakyat Indonesia" yang sebagian besar hanya bisa mendengar berita kedatangan keju-keju ini saja.

sumber data:
- Khalej times
- Resource Magazines

Tuesday, September 22, 2009

Muslim, kafir dan ketakutan kedua golongan ini terhadap islam

oleh Ikhsan Hasibuan

Rencana penegakan syariat islam di tanah serambi mekkah Aceh, khususnya tentang rencana pemberlakuan hukum lempar batu kepada orang yang bersalah telah memicu timbulnya gelombang ketakutan terhadap islam baik oleh muslim maupun non-muslim.

Pihak yang berniat melaksanakan ajaran syari'ah ini adalah pihak pemerintah GAM yang memang sudah lama menginginkan penegakan syariat islam secara penuh di tanah Aceh. Di Aceh ada lebih dari 80% umat islam, karenanya sangat wajar bila umat islam memiliki hukum islam disana. Namun yang terjadi saat ini, tidak cuma di Aceh tapi juga secara umum di Indonesia adalah "pihak mayoritas harus mengalah pada kepentingan minoritas atas nama toleransi"

Bukan saya tidak menghargai kepentingan umat lain, namun tentu boleh saya mempertanyakan mengapa pada saat islam yang menjadi minoritas toleransi tidak pernah mereka sebut-sebut? Lihatlah di negara-eropa berbasis kristen di Eropa, mereka membuat peraturan yang sangat ketat terhadap muslim, adzan pun dilarang, berjenggot dicurigai, bahkan ada yang melarang pemakaian hijab. Tidak tahu apa jadinya ucapan pembawa berita di CNN bila ada satu gereja saja yang dilarang membunyikan lonceng.

Kembali ke topik rencana penerapan syariat islam di Aceh. Pihak yang kontra melihat hukum ini sebagai hukum yang tidak manusiawi. Opini yang disebarkan oleh media non-islam melihat rencana ini sebagai ancaman bagi umat kristen. Pihak businessman menganggap ini adalah ancaman bagi perkembangan usaha mereka disana. Pihak negarawan menganggap ini bisa merusak citra Indonesia dimata dunia.

Pihak barat memang selalu menganggap syariat sebagai hukum yang tidak manusiawi. mereka sendiri bangga dengan sistem hukum buatan mereka yang dianggapnya manusiawi misalnya waterboarding dan seribu bentuk penyiksaan super sadis di rumah hukum mereka.

Para ulama sendiri sepertinya terbagi pendapat tentang ini. PKS yang jadi harapan dan selalu dikaitkan dengan usaha lebih mengislamkan Indonesia juga tidak banyak membela tapi terkesan berhati-hati. Ada apa?

bicara memang ringan dan mudah jika yang dibicarakan masih jauh dari kenyataan. Namun bila tiba-tiba hal tersebut ada di depan mata, barulah nampak 'keseriusan' ucapan yang lepas dari bibir manusia.

Disadari atau tidak, ketakutan terhadap islam (islamofobia) bukan cuma penyakit non-muslim tetapi juga ada di hati umat islam sendiri. bibir memang bisa bertasbih memuji Allah, dakwah memang dihiasi slogan 'i love islam full'.

"Dan diantara manusia ada yang berkata: kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat......". (Al-baqarah)

Namun ucapan bukanlah segalanya, dia membutuhkan bukti bahwa yang terucap adalah benar dan bukan sebuah kepura-puraan. Hanya Allah yang tahu pasti hati manusia.

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan 'kami telah beriman' dan mereka tidak akan diuji?"

"Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta"
(Al-ankabut; 2-3)

Monday, September 21, 2009

Mudik, keluarga dan DNA

oleh Ikhsan Hasibuan


Seumur-umur saya baru satu kali merasakan nikmatnya mudik, itupun beberapa tahun yang lewat. Saya tadinya berharap lebaran tahun ini bisa mudik, tetapi nasib belum mengizinkan, Alhamdulillah...

Mudik memang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam merayakan idul fitri di tanah air. walau budaya ini tidak tercantum dalam hadis manapun, sejauh ini belum pernah saya menemunkan tulisan ahli agama yang mempersalahkan hal ini. kebiasaan para ahli agama adalah menganggap bid'ah perbuatan yang berkaitan dengan agama yang tidak tertulis dalam quran maupun hadis. alhamdulillah untuk pengecualian yang satu ini.

Saya bisa mengerti jika setiap orang yang merantau mulai dari orang yang ekonominya sulit hingga ekonominya selangit bertekad besar untuk mudik. Menurut pejabat dari dinas perhubungan setidaknya ada 15 juta orang yang mudik lebaran tahun ini. Mudik bukan hanya ritual jalan-jalan atau pulang ke daerah asal, tetapi disana ada proses mengenang sekaligus menyatukan ikatan keluarga yang lama terpisahkan.

Adalah sifat manusia sebagai makhluk sosial untuk kembali ke akar asalnya. mengetahui asal-usul keluarga merupakan hal yang penting bagi sebagian besar orang. Ini bukanlah perkara kecil. Pada saat saya mudik, saya menanyakan kepada kakek, nenek, uwak, om, tante tentang silsilah keluarga. saya ingin mendapatkan data yang selengkapnya tentang keluarga besar saya. Setelah dilakukan sensus singkat, dihitung-hitung pada saat itu ternyata saya memiliki lebih dari 50 saudara sepupu. jumlah yang tidak pernah saya duga. bahkan nenek saya pun kaget mendengarnya. Nah lho....

Mencari akar silsilah bukan hanya menarik bagi saya atau orang-orang Indonesia lainnya. ilmu pengetahuan modern pun saat ini mengembangkan suatu metode untuk mengetahui lebih jauh asal muasal seseorang. Dengan kecanggihan teknologi pemetaan DNA, dunia kedokteran bisa mengetahui asal asli kita dari mana, setidaknya begitu kurang lebih isi berita yang disampaikan Discovery Channel.

Selamat mudik, selamat menikmati hangatnya suasana keluarga. suasana yang sangat mahal bahkan kadang harus ditebus dengan jiwa.

Sunday, September 20, 2009

The Power of Gossip

Oleh: Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Mari sejenak kita mengingat bagaimana ketika kita pertama kali berkenalan
dengan teman baru, bagaimana cara kita ngobrol, apa yang kita bicarakan. kita semua pasti punya pengalaman berjumpa dengan teman baru.

Yang biasa kita ucapkan adalah nama saya, asal saya, sekolah/pekerjaan saya, kesukaan saya dll. topik Utama pembicaraannya adalah "saya". seperti orang yang bermain pingpong saling memberikan bola ke lawan. Ini normal dan wajar terjadi karena saat berkenalan tentu kita harus mengenalkan diri.

Setelah selesai membicarakan "saya" selanjutnya pembicaraan meluas ke hal-hal lain seperti tempat tinggal, keluarga hingga ke selebriti. Membicarakan orang lain merupakan suatu topik yang mungkin kita lakukan tiap ketemu teman baru. bahkan mungkin kita membicarakan orang lain setiap hari dengan orang-orang disekitar kita. Ini juga lumrah terjadi karena manusia adalah makhluk sosial.

Membicarakan orang lain biasa dikenal dengan satu kata pendek "gossip" dengan tendensi ke pembicaraan negatif.

The power of gossip bukanlah hal yang main-main. Dua orang yang tadinya tidak saling menyapa bisa tiba-tiba menjadi sangat akrab karena menemukann bahan gosip yang mereka sukai. demikian juga sebaliknya 2 orang teman seperti saudara bisa putus tiba-tiba karena salah satunya terkena gossip.

Kecintaan manusia terhadap gosip menjadikan orang-orang mencari keuntungan dari gosip. Hitunglah berapa banyak tayangan gosip di televisi, berapa banyak majalah yang isinya hanya bergosip, berapa banyak tulisan di Multiply yang isinya gosip, berapa banyak orang yang duduk di warung untuk bergosip, berapa banyak karyawan yang bekerja sambil bergosip.

Hitung juga berapa waktu yang kita habiskan untuk mencari, membaca, menonton, dan menyebarkan gossip?

Gosip memang luar biasa dan akan menjadi sangat dahsyat bila kita ikut melibatkan diri dalam kegiatan ini, karena memang gosip itu menyenangkan. Jauh-jauh hari islam pun sudah memberi "peringatan" akan bahaya gosip dan menyerukan agar kita meninggalkan kebiasaan ini.

Namun memang, the power of gossip bagi sebagian orang LEBIH BESAR pengaruhnya daripada the power of Quran. jangan heran banyak muslim yang jadi ahli gosip.

Sebagian mereka mengatakan dengan bergosip hidup terasa lebih indah, lebih hangat, lebih banyak teman dan yang terpenting gak ketinggalan jaman !!!

Bila air yang kotor bisa disaring untuk memisah kotoran dan air bersih, bisakah gosip menjadi sebuah kegiatan bermanfaat?

bersambung insyaAllah.......(merenung dulu mencari jawabannya)

Mobil Balap di Jalanan Kota

oleh: Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Ada iklan mobil yang cukup menarik saya lihat di TV kemarin. Mobil yang diiklankan adalah mobil berharga murah sekelas suzuki karimun. Dalam tayangannya pihak produsen mobil ini berani membandingkannya dengan mobil berotot (muscle car) sekelas Chevrolet Corvette yang super mewah dengan kemampuan melesat hingga 200 km/jam. Juga dibandingkan dengan mobil super tangguh sekelas Humpee/hummer yang jadi icon mobil amerika (aslinya adalah mobil perang yang diadaptasi jadi mobil keluarga)

Bagaimana menjual mobil kecil ditengah pasar mobil mewah? Inilah yang menarik karena diangkat dari realita yang ada. Idealnya Corvette memang bisa melaju bak kilat hanya bila ada jalanan kosong atau di track racing, Realitanya yang ada adalah jalanan lebar yang terasa sempit karena kemacetan kota setiap hari. Kita bahkan tidak bisa menekan gas lebih dari 60 km/jam. Apalagi bermimpi ngebut di track racing, anda harus terdaftar sebagai pembalap resmi untuk menggunakannya.

Demikian juga dengan Humpee yang bisa tangguh malang melintang di kawasan yang keras, naik turun bukit, melewati anak sungai. Semua itu tidak ada dikota. Kalo anda terobsesi mencoba ketangguhannya dengan menjadikan mobil macet sebagai sebagai bukit-bukit yang bisa dinaiki, anda akan berakhir dipenjara.

Realitanya pilihlah jalan hidup yang realistis walaupun itu sederhana. inilah pesan yang disampaikan dalam iklan ini.

Sekarang case kita pindah dari mobil ke bangsa ini. Bangsa kita adalah bangsa yang kaya, luas, besar baik lautan maupun daratan. tak ada yang meragukan kekayaan bangsa kita. Artinya bangsa ini adalah Chevrolet Corvette yang super mahal.

Realitanya anak bangsa masih tetap dalam kemiskinan. Sama seperti Corvette yang tidak bisa bergerak karena terjebak kemacetan. Apa yang menyebabkan bangsa ini macet?

Di jalan raya penyebab kemacetan adalah terlalu banyaknya jumlah mobil dibanding luas badan jalan, Lampu merah, atau ada kecelakaan di depan.

Banyaknya jumlah mobil bisa kita samakan dengan gendutnya jumlah pejabat, lihatlah tiap tahun berapa banyak penambahan pegawai negara. realitanya mereka sebagian hanya duduk manis di kantor. Pemerintah terpaku pada "idealnya" hingga tidak melihat "realita"nya. Hal yang harusnya dilakukan pemerintah adalah pemerataan dan pembagian pegawai yang merata di seluruh negeri, bukan berpusat di kota. Daerah selama ini hanya dilihat saat menghitung kebutuhan anggaran saja, tapi saat tiba pelaksaannya malah dilupakan. alasannya bandingkan jumlah guru di sebuah sekolah di kota dengan di daerah terpencil.

Lampu merah juga menjadi pengerem kemajuan bangsa ini. Banyak anak-anak bangsa yang cerdas dengan pendidikan tinggi hasil olahan universitas-universitas utama baik dalam maupun luar negeri. Mereka adalah mobil-mobil balap yang bisa membawa negeri ini melaju kencang. tapi sebelum mereka tancap gas, para pejabat atasan mereka yang takut jabatannya tergeser atau hilang kekuasaannya buru-buru memasang lampu merah yang banyak di sepanjang jalan. mesin corvette pun menjadi dingin dan kehabisan bensin karna terlalu lama parkir di lampu merah

Memahami realita sama pentingnya dengan mengetahui idealisme. Bacalah ayat-ayat tersirat disamping ayat-ayat yang tersurat. nasi di piring kita tidak akan ada bila petani hanya melaksanakan cara bertani di dalam buku petunjuk menanam padi, karena pelajaran sebenarnya ada di alam yang penuh realita.

semoga renungan ini bisa memberi manfaat

Agar Puasa Terasa Ringan

Oleh: Ikhsan Hasibuan
email: ikhsan.hasibuan@gmail.com

Saya percaya sebagian besar dari kita sudah memahami atau minimal pernah mendengar tentang keutamaan infaq/sedekah mulai dari melapangkan rezeki hingga menolak balak dll. Namun, walau sudah bertumpuk ilmu tentang sedekah, tetap saja pada saat tiba mau melaksanakannya, tangan ini terasa sangat-sangat berat. otak memutar haluan menghadirkan sejuta alasan untuk melupakan atau menunda-nunda sedekah. ini wajar, tidak usah heran dan tidak usah merasa rendah hati.

Kecintaan terhadap dunia yang salah satunya adalah harta memang sudah menjadi sunnatullah seperti tertulis dalam kitabNya. Dilain pihak, Allah menjanjikan keuntungan yang sangat besar bagi orang-orang yang mampu mengalahkan perasaan duniawinya ini. Umpamanya kita adalah orang yang hendak menyeberangi lautan dengan ombak yang ganas, rasa takut untuk melaut terasa sangat-sangat kuat.

Sangat serius. pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa meraih janji Allah untuk para dermawan?
bagaimana kita mengalahkan nafsu kita untuk mengurangi rasa cinta terhadap harta?
bagaimana kita merasa "berlebih" dengan harta yang kita miliki semiskin apapun kita?

ini adalah pertanyaan krusial dan urgen yang harus anda renungkan secara serius untuk menemukan jawabannya !!!

saya ada tips ringan yang bisa membantu kita merasa hidup sebagai orang kaya.
DONATE YOUR MONEY BEFORE YOU GO !!!

Seberapa banyak pun yang ada di tangan anda, kalo tidak bisa mengelolanya uang tersebut akan terasa sedikit. sebaliknya seberapa kecilpun uang anda, bila bisa mengelolanya uang tersebut akan terasa cukup.

Apa yang saya praktekkan adalah meletakkan satu botol bekas transparan di rak sepatu. botol ini usahakan transparan agar bisa mudah melihat isinya. kemudian tulis besar-besar di botol itu "1 euro/dag please....."
atau "1000/hari dong....."
atau "5000/hari please....."
atau "1 dollar per day please...."

Mengapa diletakkan di rak sepatu? karena tiap hari anda mau keluar rumah tanamkan dalam hati untuk tidak keluar rumah sebelum berinfak, seberapa kecilpun itu. Masukkan uang anda ke dalam botol infaq insya Allah langkah kita menjadi lebih ringan dalam mencari rezeki atau mencari ilmu, insya Allah.

Pada tiap jumat usahakan untuk mengambil isi botol infaq dan bawalah keluar rumah, anggap ini titipan orang lain untuk disampaikan kepada yang berhak. jangan pikir ini uang anda karena sekali membuka celah, syetan sangat mudah menjebak kita. Bawalah ke masjid atau langsung ke orang miskin, atau kemana saja yang anda anggap pantas menerima uang tersebut.

cara ini secara tidak disadari akan membuat "infaq as your life style" atau infaq sebagai gaya hidup kita. Jangan pernah merasa malu untuk menginfaqkan uang walau hanya 100 perak, karena dari yang kecil inilah akan membuka keinginan untuk berinfaq lebih banyak lagi.

Bila anda seorang karyawan atau pengusaha yang biasa mendapatkan rezeki harian, tentu akan sangat baik bila anda juga sisihkan sedikit keuntungan hari ini untuk langsung dimasukkan ke botol infaq sebelum anda memasuki rumah anda. Insya Allah rezeki anda akan lebih barokah.

semoga tips sedekah yang sederhana ini bisa meringankan hati kita. Mulailah hari ini setidaknya dengan mulai mencari botol bekas dan tekad untuk memulai "infaq life style" insyaAllah kebahagiaan dunia akhirat terasa makin dekat di hati.